Jumat, 16 Desember 2016

Teori - teori memori

       Ingatan tidak hanya kemampuan untuk menyimpan informasi yang telah dialaminya saja, tetapi juga termasuk kemampuan untuk menerima, menyimpan dan menimbulkan kembali apa yang dialaminya (Walgito, 1994). Ketiga kemampuan ini biasa dikenal dengan istilah encoding (pengkodean terhadap apa yang dipersepsi, yaitu proses menerima), storage (penyimpanan), retrival (pemulihan kembali terhadap apa yang telah dialami atau dipelajari sebelumnya.
      Teori yang paling banyak diterima oleh banyak orang adalah teori yang disebutkan diatas yaitu :
1.      Proses encoding (pengkodean terhadap apa yang dipersepsikan dengan cara mengubah menjadi symbol atau gelombang listrik tertentu sesuai dengan peringkat yang ada pada oprganisme) dengan kata lain encoding yaitu proses mengubah suatu informasi kedalam bentuk yang sesuai dengan sifat-sifat memori organisme. Proses ini mempengaruhi lamanya informasi disimpan dalam memori.
Proses pengubah memori dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:
a)      Tidak disengaja, yaitu hal-hal yang diterima oleh indera di masukan kedalam memori secara tidak sengaja. Contoh: misalnya bahwa anak bila menangis kencang dan berguling-guling,akan dituruti kemauannya.
b)      Disengaja, yaitu bila individu dengan sengaja memasukan pengalaman dan pengetahuan ke dalam ingatannya. Contohnya: disekolah dengan sengaja memasukan pelajaran kedalam memorinya.

2.       Proses storage (penyimpanan terhadap apa yang telah di encoding sebelumnya) proses ini juga disebut dengan retensi yaitu proses pengendapkan informasi yang deterimanya dalam suatu tempat tertentu. Seetiap proses belajar akan meninggalkan jejak-jejak (trace) dalam diri seseorang dan jejak ini akan disimpan sementara dalam ingatannya yang pada suatu waktu dapan di timbulkan kembali. Jejak-jejak ingatan ini disebut dengan memori traces.
      Meskipun jejak ingatan tersebut memungkinkan seseorang untuk mengingat apa yang pernah dialami, namun tidak semua jejak-jejak mempri melekat dengan baik sehingga tersebut dapat hilang dan orang dapat mengalami kelupaan, sehubungan dengan ini ada satu hal yang perlu dicatat,yaitu mengenal interval atau jarak waktu antara masukan dan menimbulkan kembali.
Learning                                                                      RECALL
(encoding)                                                                (MENGINGAT)


                              
                                 RETENTIOn  (STORAGE)
a.      Lama interval, menunjukan lamanya waktu pemasukan bahan sampai timbulnya kembali ingatan. Lama interval berkaitan dengan retensi. Makin lama interval, makin kurang kuat retensinya,
b.      Isi interval, yaitu aktivitas-aktivitas yang terdapat atau yang mengisi interval. Aktivitas- aktivitas yang terdapat atau yang mengisi interval akan merusak atau engganggu jejak ingatan sehingga terjadi lupa.


3.      Proses retrieval ( pemulihan kembali atau mengingat kembali apa yang telah disimpan sebelumnya). Proses mengingat kembali merupakan proses menggali dan menemukan informasi yang disimpan dalam memori untuk digunakan kembali bila dibutuhkan. Mekanisme dalam proses mengingat kembali sangat membantu dalam menghadapi kehidupan sehari-hari. Seseorang dapat dikatakan “belajar dari pengalaman” karena ia mampu menggunakan berbagai informasi yang telah diterimanya dimasa lalu untuk memecahkan berbagai masalah yang dihadapinya saat ini. Hilgard (1975) menyebutkan tiga jenis mengingat, yaitu :
a.      recall, yaitu proses mengingat kembali masa lalu tanpa petunjuk yang dihadapkan pada organisme. Contohnya : mengingat nama seseorang tanpa kehadiran orang yang bersangkutan.
b.      Recognition, yaitu proses mengenal kembali inforamasi yang sudah dipelajari melalui suatu petunjuk yang dihadapkan pada organisme. Contohnya : mengingat nama orang saat ia berjumpa dengan orang yang bersangkutan.
c.       Redintegrative, yaitu proses mengingat dengan menghubungkan berbagai informasi menjadi suatu konsep atau cerita yang cukup kompleks. Contohnya, ketika disebutkan sebuah nama yang tak asing lagi di telinga, seperti ketika mengatakan nama Justin bieber (penyanyi), maka akan teringat banyak hal dari tokoh tersebut karena ia  telah menonton saat dia konser. Anda akan ingat bagaimana dia bernyanyi, bagaimana suaranya dan lain-lain.

Mungkin segitu saja  tulisan kali ini,semoga bermanfaat bagi kalian yang sedang mempelajari bagai mana otak bekerja, bagaimana memori itu dapat terjadi. Selanjutnya akan dipostin tulisan yang bersangkutan dengan lupa.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar