Ranah
afektif merupakan hasil belajar yang berhubungan dengan sikap, nilai-nilai, perasaan dan minat (Purwanto, 2009).
Ada beberapa jenis kategori ranah afektif sebagai hasil belajar. Kategorinya
dimulai dari tingkat yang dasar atau sederhana sampai tingkat yang kompleks
(Sudjana, 2014: 30).
1)
Penerimaan
adalah kepekaan seseorang dalam menerima rangsangan (stimulus) dari luar yang
datang kepada dirinya dalam bentuk masalah, situasi, gejala dan lain-lain.pada
tahap ini peserta didik memiliki keinginan untuk memperhatikan suatu fenomena
khusus (stimulus).
2)
Respon/tanggapan
mengandung arti adanya partisispasi aktif. Jadi kemampuan menanggapi adalah
kemampuan yang dimiliki seseorang untuk memberi reaksi terhadap suatu gejala
secara terbuka atau melakukan sesuatu sebagai respon terhadap gejala itu.
Tingkatan yang tertinggi pada kategori ini yaitu minat dan motivasi.
3)
Menilai atau
menghargai, artinya memberi penilaian atau kepercayaan kepada suatu gejala yang
cukup konsisten. Valuing melibatkan penentuan
nilai, keyakinan atau sikap yang menunjukan derajat internalisasi dan komitmen.
Dalam tujuan pembelajaran, penilaian ini diklasifikasikan sebagai sikap dan
apresiasi.
4)
Organisasi
(mengatur atau mengorganisasi), artinya mempertemukan perbedaan nilai sehingga
terbentuk nilai baru yang universal, yang membawa pada perbaikan umum. Mengatur
atau mengorganisasikan merupakan pengembangan dari nilai kedalam satu sistem
organisasi, termasuk di dalamnya hubungan satu nilai dengan nilai lain, dan
pemantapan nilai yang telah dimilikinya.
5)
Karakteristik
suatu nilai atau perangkat nilai-nilai artinya mengadakan sintesis dan
internalisasi sistem nilai-nilai dengan cara yang cukup selaras dan mendalam
sehingga individu bertindak konsisten dengan nilai-nilai, keyakinan atau
cita-cita yang merupakan inti falsafah dan pandangan hidupnya. Pada peringkat
ini menurut Nasution (2006) para peserta didik memiliki sistem nilai yang
mengendalikan perilaku sampai pada waktu tertentu hingga terbentu pola hidup.
Kelima tingkatan
ranah afektif tersebut diganbarkan sebagai suatu hirarki, dimana penerimaan
merupakan tahapan yang paling rendah dalam tingkatan afektif dan karakterisasi
nilai merupakan tingkatan yang paling tinggi (Mudjiono dan Dimyati, 2009).
b. Ranah Psikomotoris
Menurut
Sudjana (2014) Hasil belajar psikomotoris tampak dalam bentuk keterampilan (skill) dan kemampuan bertindak individu.
Ada
enam aspek ranah psikomotoris, yakni (a) gerakan refleks (keterampilan pada gerakan yang tidak sadar),
(b) keterampilan
pada gerakan-gerakan dasar, (c) kemampuan
perseptual (termasuk di dalamnya
membedakan visual, membedakan auditif, motoris, dan lain-lain),
(d) kemampuan dibidang fisik, misalnya kekuatan,
keharmonisan, dan ketepatan, (e) gerakan-gerakan skill,
mulai dari keterampilan sederhana sampai pada
keterampilan kompleks, dan (f) kemampuan
yang berkenaan dengan komunikasi non-decursive
seperti gerakan ekspresif dan interpretatif.
Hasil
belajar yang dikemukakan di atas sebenarnya tidak berdiri sendiri, tetapi selalu
berhubungan satu sama lain, bahkan ada dalam kebersamaan. Seseorang yang
berubah tingkat kognisinya sebenarnya dalam keadaan tertentu telah berubah pula
sikap dan perilkunya. Carl Rogers dalam Sudjana (2014) berpendapat bahkan
seseorang yang telah menguasai tingkat kognitif, maka perilakunya sudah bisa
diramalkan.
Hasil
belajar afektif dan psikomotor ada yang tampak pada saat proses belajar
mengajar berlangsung dan ada pula yang baru tampak kemudian (setelah pengajaran
diberikan) dan praktek kehidupannya di lingkungan keluarga, sekolah, dan
masyarakat. Itulah sebabnya hasil belajar afektif dan psikomotoris sifatnya
lebih luas lebih dan sulit dipantau, namun memiliki nilai yang sangat berarti
bagi kehidupan siswa sebab dapat langsung mempengaruhi perilakunya.
Ketiga
ranah tersebut yaitu ranah kognitif,
afektif dan psikomotor menjadi objek penilaian hasil belajar.
Diantara ketiga ranah itu, ranah kognitiflah yang paling banyak dinilai oleh
para guru di sekolah
karena berkaitan dengan kemampuan para siswa dalam menguasai isi bahan
pengajaran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar