Layanan
responsive ini merupakan layanan yang diberikan kepada individu yang memiliki
kebutuhan atau masalah yang memerlukan penanganan secara cepat dan segera.
Layanan in bertujuan untuk membantu siswa
memenuhi kebutuhannya yang dirasakan pada saat ini, atau para siswa yang
dipandang sudah mengalami hambatan dalam menyelesaikan tugas-tugas
perkembangannya. Indicator dari kegagalan itu berupa ketidakmampuan untuk
menyesuaikan diri atau prilaku bermasalah atau malasuai (maladjustment).
Layanan ini lebih bersifat kuratif
(penyembuhan). Strategi yang digunakan untuk hal ini adalah layanan konseling
individual, konseling kelompok, dan konsultasi. Adapun isi dari layanan
responsive ini adalah bidang
1. Pendidikan
2. Belajar
3. Pribadi
sosial
4. Karir
5. Tata
tertib sekolah
6. Narkoba
dan perjudian
7. Prilaku
seksual dan
8. Kehidupan
lainnya.
Apabila
didasarkan kepada temuan penelitian di beberapa SMK di jawa barat (syamdu
yusuf) tentang tugas-tugas yang sering dilakukan perkembangan siswa dan
ekspetasinya, serta masalah yang perlu medapat layanan responsive itu sebagai
berikut.
1. Bidang
Pribadi
a) Jetkwaan
kepada tuhan yang maha esa antara lain : 1) kurang motifasi untuk belajar
agama,.2) kurang memahami bahwa agama sebagai pedoman hidup.
b) Perolehan
system nilai, meliputi : 1) masih memiliki kebiasaan berbohong, 2)masih
memiliki kebiasaan mencontek
c) Pengembangan
keterampilan intelektual antara lain : 1) masih kurang mampu mengambil
keputusan dengan tepat dan cekatan. 2) ,asih melakukan sesuatu tanpa
mempertimbangkan baik buruknya suatu tindakan itu.
d) Menerima
diri dan mengembangkannya secara optimal.
2. Bidang
sosial
a) Berperilaku
sosial yang bertanggung jawab,seperti : kurang meyukai kritaikan, kurang
memahami tatak rama
b) Mencapai
hubungan yang lebih baik dan matang dengan teman sebaya : merasa malu berteman
dengan lawan jenis, merasa tidak senang kepada teman yang sering mengkritik
c) Mempersiapkan
pernikahan.
3. Bidang
Belajar
a. Kurang
memiliki belajar yang baik
b. Kurang
memahami cara belajar yang baik
c. Kurang
memahami cara mengatasi kesulitan belajar. Dan lainnya
Sumber : Yusuf, Syamsu dan juantika
(2014). Landasan Bimbingan dan Konseling. Bandung. PT REMAJA ROSDAKARYA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar