Rabu, 28 Desember 2016

Metode Pembelajaran Student Team-Achievement Division (STAD)

     Dalam STAD, para siswa dibagi menjadi beberapa kelompok, dan disetiap kelompok terdiri dari empat orang yang berbeda-beda tingkat kemampuan, jenis kelamin, dan latar belakang etniknya. Guru menyampaikan materi pelajaran, lalu siswa bekerja dalam satu tim mereka untuk memastikan bahwa setiap individu memahami atau menguasai apa yang telah diterangkan oleh guru. Selanjutnya, semua siswa mengerjakan kuis mengenai materi secara sendiri-sendiri, dimana pada saat itu mereka tiadak diperbolehkan untuk saling membantu satu sama lain.
    Skor kuis para siswa dibandingkan dengan rata-rata nilai pencapaian mereka sebelumnya dan kepada masing-masing tim akan diberikan point berdasarkan dengan tingkat kemajuan yang diraih siswa dibaningkan hasil dari nilai mereka sebelumnya. Poin ini kemudian dikumpulkan, dan bagi tim yang mengumpulkan point terbanyak atau memenuhi kriteria tertentu akan mendapatkan sertifikat atau penghargaan lainnya,
    Gagasan utama dari metode STAD ini adalah untuk memotivasi siswa supaya dapat saling menudukung dan membantu satu sama lain dalam menguasai materi yang telah diajarkan. Jika mereka ingin timnya mendapatkan penghargaan, mereka harus membantu temannya untuk mempelajari materinya. Pata siswa baru bisa bekerja sama tim setelah guru selesai menyampaikan materinua. Mereka boleh bekerja sama dengan berpasangan dan membandingkan jawaban masing-masing, mendiskusikan setiap ketidaksesuaian jawaban masing-masing, dan saling membantu satu sama lain jika ada yang kesulitan dalam memahami materi.
   Meski para siswa diperbolehkan bekerja sama tim, mereka tidak boleh saling membantu dalam mengerjakan kuis. Tiap siswa harus tau materinya, tanggung jawab individual seperti membantu siswa yang kesulitan, memberi penjelasan yang baik satu sama lain. Karena satu-satunya cara agar tim mendapatkan point yaitu dengan cara setiap anggota tim harus mampu menguasai informasi atau kemampuan yang telah disampaikan. Karena skor yang didapat tim didasarkan atas kemajuan yang dibuat anggota dibandingkan hasil sebelumnya (kesempatan sukses bersama)
   Metode ini lebih menekankan dalam mengatur kelas keimbang metode komperhensif dalam mengajarkan mata pelajaran. Metode ini cocok digunakan untuk mengajarkan kemandirian siswa, kerjasama tim, pemecahan konflik, dan lain-lain.

Sumber : Slavin, R. E. (2005). Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik. Bandung. Penerbit Nusa Media.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar