Di dalam buku
filsafat ilmu yang di tulis oleh Jerome R. Ravertz, dikataka sebagai suatu
disiplin, filsafat ilmu pertama-tama berusaha menjelaskan unsur-unsur yang
terlibat dalam proses ilmiah yaitu\; prosedur-prosedur pengamatan, pola-pola
argument, metode penyajian dan penghitungan pengandaian. Kemudian mengevaluasi
dasar-dasar validasinya berdasarkan logika formal, metodologi praktis dan
metafisika. Dalam bentuk kontemporer filsafat ilmu kemudian menjadi suatu topic
yang setara dengan cabang-cabang filsafat lainnya yaitu: etika, logika dan
epistemology (teori pengetahuan). Oleh karena itu pada titik tertentu
batas-batas cabang-cabang tersebut masih arbiter. Contohnya tidak mudah memisahkan antara perdebatan
tentang teori dan pengamatan yang terdapat di dalam filsafat ilmu dengan yang
terdapat di dalam epistemology.
Di sepanjang
perkembangan filsafat, topic yang digeluti oleh mereka, terbagi atas dua jenis
utama yaitu ontologis atau ontal (ilmu yang mempelajari realitas atau kenyataan
konkret secara kritis) dan epistemologis
atau epistemic (teori pengetahuan). Pembagian ini mencerminkan pembedaan yang
telah berlangsung lama antara subjek dan objek yakni, antara alam yang diperhatikan manusia untuk
mendapatkan pengetahuan ilmiah,, dengan manusia itu sendiri,, yang dianggap
sebagai pencipta serta penemu atau
pemilik pengetahuan tersebut.
Keasyikan ontal
para filsuf ilmu (yakin perhatian mereka atas yang ada (being)) kerap tumpang
tindih dengan bidang-bidang ilmu itu sendiri. Dan karena diterapkan kepada
kasus-kasus particular,masalah umum ini mau tak mau memunculkan
pertanyaan-pertanyaan substansi dan juga metode intelektual. boltxman, yang
mengungkapkan teori atom tetapi hampir
semua filsuf jerman dan banyak ilmuan lain kafir terhadap keberadaan mereka dan
juga kimiawan tenar seperti sir humphry davy (1778-1829) dan Michael faraday
(1791-1867) meragukan teori atom ini. Sementara teori atom masih hipotesis,
muncullah berbagai kemajuan di berbagai bidang sains,contohnya termodinamika
yang sangat cepat di abad 19 . di awal abad 20 terjadi perdebatan sengit antara dua orang fisikawan
Austria, Ernst mach dan lidwig Boltzmann, dengan seorang kimiawan fisik jerman,
wilhem Ostwald, yang akhirnya pada tahun 1906 mengakibatkan kondisi mental
boltzman memburuk . dan dia bunuh diri di bulan September di tahun yang sama
dengan cara menggantungkan diri saat berlibur bersama istri dan anak
perempuannya di dekat Trieste,italia.
Karena cakupan
permaslahannya sangat luas, filsafat
ilmu telah menarik perhatian orang dari latar belakang dan minat-minat
professional yang berbeda-beda. Contoh, iflsafat ilmu dimasukan kedalam ilmu
popular yang bersifat sepintas. Hal ini terdapat dalam tulisn-tulisn Ernest
Haeckel, seorang oenganut teori Darwin.
Beda orang,beda
pula cara berpikir dalam mendekati filsafat ilmu. Mulai dari yang sangat
abstrak dan matematis hingga yang konkret dan historis dan dari sangat
positivistic hingga yang sangat teologis. Oleh karena itu lahirlah aliran
–aliran filsafat yang mengakibatkan timbulnya pertentangan antara penganut
aliran-aliran tersebut. Seperti :
Rene deskartes
sebagai penganut metode rasionalisme, aliran ini berpendapat bahwa semua
pengetahuan berasal dari akal/ratio,dengan kata lain pengenalan inderawi
merupakan suatu bentuk pengenalan yang kabur. Oleh karena itu Jhoin Locke,
sebagai penganut metode Empirisme menentang pemikiran rene deskartes dengan
berpendapat bahwa segala pengetahuan berasal dari pengalaman, dan mengatakan bahwa sejak manusia lahir akalnya merupakan
jenis catatan yang kosong (tabula rasa),dan didalam buku catatan itulah di
catat pengalaman-pengalaman inderawi. sehingga pengenalan inderawi merupakan
pengenalan yang paling jelas dan sempurna.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar