Menurut Muro dan Kottman (1995) bahwa struktur
program bimbingan dan konseling komperhensif di klasifikasikan ke dalam empat
jenis layanan yaitu (1) layanan dasar bimbingan, (2) layanan responsive (3)
layanan perencanaan individual (4) dukungan system.
Disini saya akan membahas dua jenis
layanan terlebih dahulu, yaitu layanan dasar bimbingan dan layanan responsive.
a. Layanan
Dasar Bimbingan
Layanan dasar bimbingan adalah layanan bantuan terhadap peserta didik (siswa)
yang dilakukan baik di kelas maupun
diluar kelas yang disajikan secara sistematis, dalam rangka membantu siswa
mengembangkan potensi yang dimilikinya.
Tujuan dari layanan ini untuk membantu siswa untuk memperoleh
perkembangan yang normal, memiliki mental yang sehat, dan memperoleh
keterampilan dasar hidupnya. Tujuan layanan ini pula dapat dirumuskan sebagai
upaya membantu siswa agar
1.
Memiliki kesadaran penuh tentang diri
dan lingkungannya (pendidikan, pekerjaan, sosial-budaya, dan agama)
2. Mampu mengembangkan keterampilan untuk
mengidentifikasikan tanggung jawab atau seperangkat tingkah laku tepat bagi
penyesuaian dirinya dengan lingkungannya
3.
Mampu menangani atau memenuhi kebutuhan
dan masalahnya, serta mengembangkan dirinya dalam rangka mencapai tujuan
hidupnya.
Untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut,
maka kepada para siswa (yang berusia remaja, SLTP, dan SLTA) disajikan materi
layanan dasar mengenai aspek pribadi, sosial, belajar dan karir. Yang
kesemuanya terkait dengan pencapaian tugas-tugas perkembangannya.
Setelah tadi dibahas mengenai layanan dasar untuk remaja, kini akan diuraikan materi layanan dasar bimbingan
untuk orang dewasa, yaitu :
a.
Pengembangan tanggung jawab sosial dan
kewarganegaraan secara lebih dewasa
b.
Kiat-kiat membantu anak-anak dan pemuda
khususnya anak kandungnya sendiri agar berkembang menjadi orang dewasa yang
bahagia dan bertanggung jawab.
c.
Pengembangan aktivitas dan memanfaatkan
waktu luang sebaik-baiknya bersama orang dewasa lainya,
d.
Pengembangan kemampuan untuk menerima dan
menyesuaikan diri dengan lingkungan dan perubahan-perubahan psikologis yang
lazim terjadi pada masa setengah baya.
e.
Kiat-kiat memelihara hubungan suami dan
istri sebagai seorang pribadi yang utuh.
f.
Penembangan kemampuan untuk melaksanakan
dan menampilkan unjuk kerja yang lebih baik dalam profesi dan jabatan.
g.
Kiat-kiat penyesuaian diri dengan
perikehidupan orang-orang yang berusia lanjut khususnya dalam cara bersikap dan
bertindak.
Sumber : Yusuf, Syamsu dan juantika
(2014). Landasan Bimbingan dan Konseling. Bandung. PT REMAJA ROSDAKARYA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar