Rabu, 28 Desember 2016

Pertentangan Pemikiran Imanuel Kant dengan Bergson dan Filsufh Positifisme Logis


    Bapak Fenomenalisme yaitu Immanuel kant. Kant membuat uraian tentang pengalaman. Barang sesuatu sebagai mana terdapat dalam dirinya sendiri merangsang inderawi kita dan di terima oleh akal kita dalam bentuk-bentuk pengalaman dan disusun secara sistematis dengan jalan penalaran. Bagi kant penganut empirisme benar mengenai pengetahuan didasarkan pada pengalaman,meskipun benar hanya untuk sebagian. Tetapi para penganut rasionalisme pun benar,karena akal memaksakan bentuk-bentuknya sendiri terhadap barang sesuatu serta pengalaman. Jadi bisa dibilang Immanuel kant menggabungkan kedua pemikiran di atas dan menjadi pemikiran yang baru.
     Kemudian ada pula pendekatn dengan intusionisme yang dipelopori oleh Bergson,menurutnya intuisi adalah sarana untuk mengetahui secara langsung dan seketika. Salah satu di antara unsur-unsur yang berharga dalam intisionisme Bergson adalah, paham ini memungkinkan adanya suatu bentuk pengalaman di samping pengalaman yang di hayati oleh indera. Dengan demikian data yang dihasilkan merupakan data tambahan bagi pengetahuan disamping pengetahuan yang didapat oleh indera. Pendekatan ini  bisa dikatakan bentuk tambahan bagi pendekatan empirisme.
    Kemudian ada pula filsafat positifisme logis. Positivism logis berpendapat bahwa filsafat harus mengikuti rigoritas yang sama dengan sins. Filsafat harus memberikan kriteria untuk menetapkan apakah sebuah pernyataan itu benar,salah,atau tidak memiliki arti sama sekali. Dengan kata lain setiap pengetahuan haru dibuktikan secara empiris. Tokoh-tokoh yang menganut  paham ini adalah, Rudolph Carnap,otto Neurath. Paham ini pun di kritik oleh para pengkritik positivism antara lain yaitu Karl Popper, misalnya tentang teori tentang makna yang dapat dibuktikan itu tidak bisa dibuktikan secara empiris.  Masalah lainnya adalah dalam hal pembuktiannya. Masalah yang dinyatakan dalam bentuk eksistensi positif (misalnya ,ada burung berwarna hitam) atau dalam bentuk universal negative(tidak semua burung berwarna hitam) mungkin akan mudah mencari kebenarannya,bagaimana jika dinayatakan sebaliknya, yaitu dalam bentuk eksistensi negate (misalnya: tidak ada burung berwarna hitm) atau universl positif (semua burung berwarna hitam) ini sangat sulit untuk dibuktikan. Dan menurut Karl popper, pernyataan metafisik pada satu masa tidaklah harus tidak bermakna apa-apa,karena pada masa tersebut belum ditemukan penyengkalnya,belum tentu selamanya bersifat metafisik.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar