Bapak
Fenomenalisme yaitu Immanuel kant. Kant membuat uraian tentang pengalaman.
Barang sesuatu sebagai mana terdapat dalam dirinya sendiri merangsang inderawi
kita dan di terima oleh akal kita dalam bentuk-bentuk pengalaman dan disusun
secara sistematis dengan jalan penalaran. Bagi kant penganut empirisme benar
mengenai pengetahuan didasarkan pada pengalaman,meskipun benar hanya untuk
sebagian. Tetapi para penganut rasionalisme pun benar,karena akal memaksakan
bentuk-bentuknya sendiri terhadap barang sesuatu serta pengalaman. Jadi bisa
dibilang Immanuel kant menggabungkan kedua pemikiran di atas dan menjadi
pemikiran yang baru.
Kemudian ada pula
pendekatn dengan intusionisme yang dipelopori oleh Bergson,menurutnya intuisi
adalah sarana untuk mengetahui secara langsung dan seketika. Salah satu di
antara unsur-unsur yang berharga dalam intisionisme Bergson adalah, paham ini
memungkinkan adanya suatu bentuk pengalaman di samping pengalaman yang di
hayati oleh indera. Dengan demikian data yang dihasilkan merupakan data
tambahan bagi pengetahuan disamping pengetahuan yang didapat oleh indera.
Pendekatan ini bisa dikatakan bentuk tambahan
bagi pendekatan empirisme.
Kemudian ada pula
filsafat positifisme logis. Positivism logis berpendapat bahwa filsafat harus
mengikuti rigoritas yang sama dengan sins. Filsafat harus memberikan kriteria
untuk menetapkan apakah sebuah pernyataan itu benar,salah,atau tidak memiliki
arti sama sekali. Dengan kata lain setiap pengetahuan haru dibuktikan secara
empiris. Tokoh-tokoh yang menganut paham
ini adalah, Rudolph Carnap,otto Neurath. Paham ini pun di kritik oleh para
pengkritik positivism antara lain yaitu Karl Popper, misalnya tentang teori tentang makna yang dapat dibuktikan itu
tidak bisa dibuktikan secara empiris.
Masalah lainnya adalah dalam hal pembuktiannya. Masalah yang dinyatakan
dalam bentuk eksistensi positif (misalnya ,ada burung berwarna hitam) atau
dalam bentuk universal negative(tidak semua burung berwarna hitam) mungkin akan
mudah mencari kebenarannya,bagaimana jika dinayatakan sebaliknya, yaitu dalam
bentuk eksistensi negate (misalnya: tidak ada burung berwarna hitm) atau
universl positif (semua burung berwarna hitam) ini sangat sulit untuk
dibuktikan. Dan menurut Karl popper, pernyataan metafisik pada satu masa
tidaklah harus tidak bermakna apa-apa,karena pada masa tersebut belum ditemukan
penyengkalnya,belum tentu selamanya bersifat metafisik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar