Rabu, 28 Desember 2016

Dimensi Kesusilaan

Susila berasal dari kata su dan sila yang artinya kepantasan yang lebih tinggi. Akan tetapi di dalam kehidupan bermasyarakat orang tidak cukup hanya berbuat yang pantas dan hika di dalam yang pantas atau sopan terkandung kejahatan terselubung. Dalam bahasa ilmiah sering digunakan dua macam istilah yang mempunyai konotasi yang berbeda yaitu etiket (persoalan kepantasan dan kesopanan) dan etika (persoalan kebaikan) kedua istilah tersebut biasanya dikatikan dengan persoalan hak dan kewajiban seperti telah disinggung.
      Orang yang berbuat jahat berarti melanggar hak orang lain dan dikatakan tidak beretika atau tidak bermoral. Sedangkan tidak sopan diartikan sebagai tidak beretiket. Jika etika dilanggar ada orang lain yang merasa dirugikan, sedangkan pelanggaran etiket hanya mengakibatkan ketidaksenangan orang lain.
     Didalam tulisan ini kesulitan mengartikan etiket dan etika. Persoalna kesusilaan selalu diakaitkan dan berhubungan erat dengan nilai-nilai. Drijakara mengartikan manusia susila sebagai manusia yang memiliki nilai-nilai, menghayati, dan melaksanakan nilai-nilai tersebut dalam perbuatan. (drijarkara, 1978: 36-39) nilai nilaimerupakan suatu yang dijunjung tinggi oleh manusia karena mengandung makna kebaikan, keluhuran, kemuliaan, dan sebagainya, sehingga dapat diyakini dan dijadikan pedoman dalam hidup.
   Dilihat dari asalnya darimana nilai itu diproduk dibedakan menjadi tiga macam, yaitu : nilai otonom yang bersifat individual (kebaikan menurut pendapat seseorang), nilai heteronom yang bersifat kolektif (kebaikan menurut kelompok), dan nilai keagamaan yaitu nilai yang berasal dari tuhan.

Sumber : Umar,Tirtarahardja. (2010). Pengantar Pendidikan.Jakarta ;PT RINEKA CIPTA


Tidak ada komentar:

Posting Komentar