1. Kecendrungan
Globalisasi
Istilah globalisasi
(asal kata: global yang berarti
secara umumnya, utuhnya, kebutuhannya) bermakna bumi sebagai satu keutuhan
seakan-akan tanpa tapal batas administrasi Negara, dunia menjadi amat
transparan, serta saling ketergantungan antar bangsa didunia semakin besar
dengan kata lain: Menjadikan dunia sebagai satu keutuhan, satu kesatuan. Suatu
peristiwa yang terjadi dalam suatu Negara tertentu akan tersebar dengan cepat
ke seluruh pelosok dunia, dan perkotaan sampai pedesaan, serta akan mempunyai
pengaruh terhadap manusia dan masyarakat dimanapun didunia ini. Dunia
seakan-akan menjadi sempit dan tak menghiraukan lagi batas-batas Negara.
Gelobang globalisasi
sedang menerpa seluruh aspek kehidupan dan penghidupan manusia, menyusup
kedalam seluruh unsur kebudayaan dengan dampak yang berbeda-beda. Menurut Emil
Salim (1990: 8-9) terdapat empat bidang kekuatan gelombang globalisasi yang
paling kuat dan menonjol daya dobraknya yakni bidang-bidang iptek, ekonomi,
lingkungan hidup, dan pendidikan. Beberapa kecenderungan globalisasi dari
keempat bidang tersebut sebagai berikut:
1) Bidang
iptek yang mengalami perkembangan yang semakin dipercepat utamanya dengan
penggunaan berbagai teknologi canggih seperti computer dan satelit. Globalisasi
iptek tersebut member orientasi baru dalam bersikap dan berpikir serta
berbicara tanpa batas Negara.
2) Bidang
ekonomi yang mengarah ke ekonomi regional dan atau ekonomi global tanpa
mengenal batas-batas Negara. Globalisasi ekonomi telah menyebabkan Negara hanya
bertapal batas politik saja, sedang dari segi ekonomi semakin kabur .
3) Bidang
lngkungan hidup telah menjadi bahan pembicaraan dalam berbagai pertemuan
internasional, yang mencapai puncaknya pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT)
Bumi, atau nama resminya Konferensi PBB mengenai Lingkungan Hidup dan
Pembangunan (UNCED) pada awal Juni 1993 di Rio de Janeiro, Brazil. Demikian
pula masalah pencemaran lingkungan seperti air, udara dan sebagainya akan
membawa dampak ke darah atau Negara sekitarnya.
4) Bidang
pendidikan dalam kaitannya dengan identitas bangsa termasuk budaya nasional dan
budaya-budaya nusantara.
Disamping keempat
bidang tersebut kecendrungan globalisasi juga tampak dalam bidang politik,
hokum dan hak-hak asasi manusia, paham demokrasi, dan sebagainya. Suatu
peristiwa yang berkaitan dengan hal-hal tersebut akan mendapat sorotan orang
dari beberapa penjuru dunia. Kecendrungan globalisasi tersebut merupakan suatu
gejala yang tidak dapat dihindari. Oleh karena itu, banyak gagasan dalam
menghadapi globalisasi itu yang menekankan perlunya berpikir dan berwawasan
global namun harus tetap meyesuaikan keputusan dan tindakan dengan keadaan
nyata disekitarnya.
2. Perkembangan
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek)
Perkembangan iptek yang
makin cepat dalam era globalisasi merupakan salah satu cirri utama dari
masyarakat masa depan. Globalisasi perkembangan iptek tersebut dapat berdampak
positif ataupun negative tergantung pada kesiapan bangsa beserta kondisi sosial
budayanya untuk menerima limpahan informasi/teknologi. Segi positifnya antaa
lain memudahkan untuk mengikuti perkembanga iptek yang terjadi di dunia
menguasai dan menerapkannya untuk memenuhi kebutuhan pembangunan, sedangkan
segi negatifnya akan timbul apabila kondisi sosial-budaya belum siap menerima
limpahan itu (Pratiwi Sudarsono, 1990: 14-15). Percepatan perkembangan iptek
tekait dengan landasan ontologis, epistemologis, dan aksiologis.
Segi landasan
ontologis, objek telaahan ialah berupa pengalaman atau segenap ujud yang
dijangkau lewat alat indra telah mengalami perkembangan yang pesat karena
didapatkannya peranti (device) yang
membantu alat indra tersebut. Segi landasan epistemologis cara yang dipakai
untuk memperoleh pengetahuan yang disebut ilmu pengetahuan tersebut telah
mengalami perkembangan yang pesat. Dan akhirnya landasan aksiologis atau untuk
apa iptek itu dipergunakan yang mempersoalkan tentang penggunaan iptek tersebut
secara moral tertuju pada kemaslahatan manusia. Terdapat serangkaian kegiatan
pengembangan dan pemanfaatan iptek yaitu:
1) Penelitian
dasar (basic research)
2) Penelitian
terapan (Applied research)
3) Pengembangan
teknologi (Technological development)
4) Penerapan
teknologi
Telah dikemukakan bahwa
globalisasi perkembangan iptek yang cepat tersebut adalah peluang dan
tantangan. Terbuka peluang bagi kita untuk mengikuti perkembangan iptek
tersebut secara dini. Sebaliknya apabila masyarakat belum siap menerimanya,
maka akan berubah menjadi tantangan. Bahkan dapat terjadi kesenjangan antara
ilmuwan disatu pihak dan masyarakat luas di lain pihak. Seiring dengan itu
tentu diperlakukan pakar-pakar iptek yang menguasai secara mendalam serta
memiliki wawasan yang luas dan mampu bekerja secara interdisipliner namun tetap
berpijak pada kebudayaan bangsa Indonesia.
Sumber : Umar,Tirtarahardja. (2010). Pengantar
Pendidikan.Jakarta ;PT RINEKA CIPTA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar