Jumat, 16 Desember 2016

Konsep Dasar Umum tentang Proses Belajar-Mengajar

    Kegiatan belajar mengajar adalah fungsi utama guna mewujudkan tujuan dari lembaga pendidikan. Dalam rangka melaksanaka fungsi pokok dan tugas tersebut, guru mendapatkan kedudukan sebagai tokoh sentral. Di tangan para guru lah kemungkinan berhasil atau tidaknya sebuah lembaga pendidikan dan ditangan guru lah bergantungnya masa depan karier anak muridnya. Dalam menunaikan perannya sebagai  orang yang maha penting itu, para guru mempunyai tugas-tugas pokok, antara lain ialah guru harus mampu dan cakap merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi, dan membimbing kegiatan belajar mengajar, dengan kata lain demi melaksanakan tugas-tugasnya secara maksimal para guru harus mengetahui hal-hal yang bertalian dengan proses belajar mengajar, yaitu :
a.       Siswa dengan segala karekteristik dan kepribadiannya yang terus berusaha mengembangkan dirinya seoptimal mungkin untuk menggapai tujuannya sesuai dengan tahapan perkembangannya.
b.      Tujuan (ialah apa yang dakhirnya diharapkan dari proses belajar mengajar), yang merupakan tugas dan tuntutan untuk memenuhi kebutuhan atau system nilai yang harus tampak ada di karakteristik siswa.
c.       Guru(ialah orang dewasa jika dilihat dari jabatan formal) selalu mengusahakan terciptanya situasi yang tepat (menajar) sehingga memungkinkan terciptanya proses pengalaman belajar (learning experience) pada diri siswa, dengan mengerahkan segala sumber (learning resources) dan menggunakan strategi belajar mengajar (teaching-learning strategy) yang tepat (appropriate).
      Berdasarkan uraian diatas kita dapat menarik sebuah definisi tentative sebagai sebuah pegangan dalam rangka memahami proses belajar mengajar,ialah sebagai berikut
Text Box: Proses belajar mengajar dapat diartikan sebagai suatu rangkaian interaksi antara siswa dan guru dalam rangka mencapai tujuannya.






                      
      Dengan definsi diatas hendaknya proses belajar mengajar yang dilakukan oleh siswa tidak berjalan satu arah (one way system) melainkan terjadinya proses belajar mengajar yang timbal balik (interaktif, two way traffic system) yang mana kedua belah oihak berperan aktif dalam satu kerangka kerja (frame work) dan dengan menggunakan cara dan kerangka berfikir (frame of refrence) yang seharusnya dipahami dan disepakati bersama. Tujuan interaksi bersifat mengikat dan menjadi titik temu serta mengarahkan aktivitas dari kedua belah pihak. Dengan demikian kriteria dari hasil proses kegiatan belajar-mengajar tersebut hendaknya dirimbang atau di evaluasikan pada tercapai tidaknya tujuan. Dan tujuan ini dapat dilihat pada ada tidaknya perubahan-perubahan yang terjadi terhadap prilaku dan pribadi siswa. Seorang guru dapat dikatakan mengajarnya berhasil jika perubahan yang diharapkan terjadi pada pribadi siswa. Begitu pula siswa yang dikatakan belajarnya berhasil kalau ia telah mengalami perubahan-perubahan yang positif setelah menjalani proses-proses belajar tersebut pada prilaku dan sikapnya yang telah diharapkan sebelumnya.
    Memperhatikan penjelasan diatas, maka dalam konteks PBM (Proses BelajarMengajar) ini, terutama dalam kaitannya dengan tiga komponen yang utama itu, mknimal ada tiga hal yang hendaknya dipahami oleh guru yaitu tentang:
a)      Hakikat atau konsep dasar serta terjadinya prilaku belajar pada diri siswa.
b)      Kriteria dan cara merumuskan tujuan belajar-mengajar (instruksional) dalam bentuk yang operasional yang dapat dipandang sebagai manifestasi hasil prilaku belajar siswa yang secaralangsung dapat diamati dan dapat di evaluasi dan diukur.
c)      Karakteristik utama termasuk segi-segi kelemahan dan kebaikannya, dari berbagai model strategi belajar–mengajar yang umum, serta dapat memilihnya sesuai dengan keperluan penggunaan.

    Dengan mengetahui konsep umum belajar-mengajar ini diharapkan baik pengajar maupun pelajar paham makna dari belajar-mengajar tersebut dan agar guru dapat menjalankan tugasnya secara maksimal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar