Rabu, 14 Desember 2016

Masalah Mutu Pendidikan

 Mutu pendidikan dipermasalhkan jika hasil pendidikan belum mencapai taraf seperti yang diharapkan. Penetapan mutu hasil pendidikan pertama dilakukan oleh lembaga sebagai produsen dari calon-calon luar dengan disertai sertifikasi. Selanjutnya jika calon tersebut terjun kelapangan, mutu hasil pendidkan dilakukan oleh lebaga pemakai tenaga dengan system tes.. lazimnya aka nada pelatihan dan magang bagi calon-calon pekerja untuk menyesuaikan dengan pekerjaannya.
    Dengan demikian,dapat dikatakan mutu pendidikan dilihat dari keluarannya. Jika tujuan pendidikan diindonesia dijadikan kriteria, maka apakah keluaran dari suatu lembaga atau system pendidikan yaitu menjadikan pribadi yang bertakwa, mandiri dan berkarya, anggota masyarakat yang social dan bertanggung jawab, warganegara yang cinta kepada tanah air, dan memiliki rasa kesetiakawanan social. Keluaran seperti itu disebut keluaran nurturan effect. Meskipun keluaran seperti itu tidak semata-mata hasil dari pendidikan sendiri, tetapi jika terhadap produk seperti itu system pendidikan mempunyai andil yang cukup, yang tetap jadi persoalan ialah alat ukur untuk mengkuru produk seperti itu tidak mudah. Berhubung sulitnya mengukur produk seperti itu,orang-orang cenderung membicarakan mutu pendidikan, dilihat dari hasil tes UN,karena itu yang mudah diukur.
     Kita tahu bahwa hasil yang bermutu  datang dari system pendidikan yang bermutu pula. Jika proses tidak optimal maka bisa dipastikan hasilnya juga tidak bermutu. Jika proses belajar tidak optimal tetapi memmpunyai hasil yang bermutu,itu bisa dibilang hasil yang semu. Proses belajar yang optimal ditunjang oleh komponen pendidikan yang terdiri dari peserta didik, tenaga kependidikan, kurikulum, sarana pembelajaran, bahkan juga masyarakat sekitar. Seberapa besar dukungan yang diberikan komponen tersebut tergantung kepada kualitas komponen dan kerjasamanya serta mobilitasnya yang mengarah kepada pencapaian tujuan. Contohnya : misalnya komponan sarana pembelajaran sangat lengkap tapi tidak didukung oleh para pendidik yang tidak memiliki keterampilan yang memadai,maka tidak akan tercapai tujuan yang optimal.
       Umumnya kondisi mutu pendidikan di seluruh tanah air menunjukan bahwa di daerah yang pedesaan untamanya didaerah terpencil lebih rendah daripada yang berada di kota-kota besar. Acuan usaha pemerataan mutu pendidikan bermaksud agar system pendidikan khususnya system persekolahan ditanah air baik dipedesaan atau perkotaan mengalami peningkatan mutu pendidikan sesuai dengan situasi dan kondisinya masing-masing.
Pemecahan Masalah Mutu Pendidikan
    Walaupun untuk setiap jenjang pendidikan memiliki kekhususan, tapi pada dasarnya pemecahan masalah mutu pendidikan bersasaran pada perbaikan kualitas komponen pendidikan (utamanya terhadap produk masukan mentah untuk jenjang pendidikan menengah dan tinggi )dan mobilitas pendidikan. Upaya pemecahan masalah mutu pendidikan pada dasarnya meliputi hal-hal yang bersifat fisik dan perangkat lunak, personalia, dan manajemen sebagai berikut :
a.       Seleksi yang lebih rasional terhadap masukan mentah, kususnya SMA dan PT.
b.      Pengembangan kemampuan tenaga kependidikan melalui studi lanjut, misalnya berupa pelatihan, penataran, seminar, kegiatan-kegiatan kelompok studi.
c.       Penyempurnaan kurikulum, misalnya dengan memberi mataeri yang lebih esensial dan mengandung muatan local, metode yang menantang dan menggairahkan belajar.
d.      Pengembangan prasarana yang menciptakan lingkungan yang tentram untuk belajar.
e.       Penyempurnaan sarana belajar seperti buku paket, media pembelajaran, dan peralatan laboraturium.
f.        Peningkatan administrasi manajemen khususnya yang mengenai anggaran.
    Dengan adanya tulisan ini diharapkan pembaca,khususnya yang berkecimpung di dunia pendidikan mengetahui apasaja masalah dalam mutu pendidikan dan cara mengatasinya.

Sumber : Umar,Tirtarahardja. (2010). Pengantar Pendidikan.Jakarta ;PT RINEKA CIPTA


Tidak ada komentar:

Posting Komentar