Seperti tulisan sebelumnya, sangat jelas bahwasanya dalam
kegiatan belajar ini banyak mengalami masalah, terutama bagi siswa yang
merasakannya sendiri. Sekolah sebagai penyedia dan pembantu pengembangan belajar
siswa mempunyai tanggung jawab yang besar dalam membantu siswa untuk memecahkan
masalah ini. Di sinilah penting adanya program Bimbingan dan Konseling untuk
membantu agar mereka berhasil dalam belajar.
Layanan bimbingan
yang diberikan kepada siswa adalah layanan bimbingan belajar. Layanan bimbingan
belajar ini meliputi beberapa layanan yang bersifar preventive maupun kuratif.
Layanan bersifat preventif seperti halnya yang akan dijabarkan berikut ini ;
a.
Sikap dan Kebiasaan belajar yang positif
Jadi siswa harus memiliki sikap dan
kebiasaan belajar yang positif, untuk memiliki sikap ini lingkungan di
sekitarnya sangatlah berpengaruh. Misalnya lingkungan di sekolah maupun di
rumahnya baik dan tidak mengganggu dalam proses belajar siswa, itu akan membuat
siswa memiliki kebiasaan dan sikap belajar yang positif.
b.
Cara membaca buku yang efektif
Membaca buku dengan cara yang efektif tentu
saja akan membantu siswa lebih paham apa isi buku yang dibacanya.
c.
Cara membuat catatan pelajaran
Dengan membuat catatan pelajaran yang rapih
dan tertata, akan membuat siswa/mahasiswa lebih mudah untuk mengulang pelajaran
di rumah atau lebih mudah dalam menghapal pelajaran yang telah dipelajari
sebelumnya.
d.
Cara mengikuti kegiatan belajar di kelas maupun
diluar kelas
e.
Cara belajar kelompok
f.
Teknik penyusunan laporan.
Adapun bimbingan
belajar yang bersifat kuratif/penyembuhan adalah layanan bantuan bagi siswa
yang memiliki masalah atau kesulitan belajar. Untuk membantu mereka maka
dilakukan langkah-langkah berikut:
a.
Mengidentifikasi kasus, dengan cara 1,
membandingkan nilai siswa dengan batas lulus kelompok 2) menerima laporan dari
setiap guru atau wali kelas tentang aktiivitas belajar setiap siswa yang diduga
bermasalah dalam belajar.
b.
Mengidentifikasi letaknya masalah, dengan cara
1) melihat kawasan tujuan belajar mana yang belum tercapai 2) melihat ruang
lingkup atau bahan ajar mana yang belum tercapai.
c.
Mengidentifikasi factor-faktor penyebab
kesulitan belajar (diagnosis) baik internal maupun eksternal.
d.
Prognosis, mengambil kesimpulan dan keputusan
serta meramalkan kemungkinan penyembuhannya.
e.
Treatment, pemberian layanan bantuan sesuai
dengan prognosis yang telah dilakukan.
Dengan adanya tulisan ini diharapkan konselor yang ada di
sekolah bisa membuat program dan bisa membantu siswa dalam memecahkan
masalahnya.
Sumber : Yusuf,
Syamsu dan juantika (2014). Landasan Bimbingan dan Konseling. Bandung. PT
REMAJA ROSDAKARYA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar