Jumat, 16 Desember 2016

Pelayanan Bimbingan Mengatasi Masalah Belajar

Seperti tulisan sebelumnya, sangat jelas bahwasanya dalam kegiatan belajar ini banyak mengalami masalah, terutama bagi siswa yang merasakannya sendiri. Sekolah sebagai penyedia dan pembantu pengembangan belajar siswa mempunyai tanggung jawab yang besar dalam membantu siswa untuk memecahkan masalah ini. Di sinilah penting adanya program Bimbingan dan Konseling untuk membantu agar mereka berhasil dalam belajar.
     Layanan bimbingan yang diberikan kepada siswa adalah layanan bimbingan belajar. Layanan bimbingan belajar ini meliputi beberapa layanan yang bersifar preventive maupun kuratif. Layanan bersifat preventif seperti halnya yang akan dijabarkan berikut ini ;
a.       Sikap dan Kebiasaan belajar yang positif
Jadi siswa harus memiliki sikap dan kebiasaan belajar yang positif, untuk memiliki sikap ini lingkungan di sekitarnya sangatlah berpengaruh. Misalnya lingkungan di sekolah maupun di rumahnya baik dan tidak mengganggu dalam proses belajar siswa, itu akan membuat siswa memiliki kebiasaan dan sikap belajar yang positif.
b.      Cara membaca buku yang efektif
Membaca buku dengan cara yang efektif tentu saja akan membantu siswa lebih paham apa isi buku yang dibacanya.
c.       Cara membuat catatan pelajaran
Dengan membuat catatan pelajaran yang rapih dan tertata, akan membuat siswa/mahasiswa lebih mudah untuk mengulang pelajaran di rumah atau lebih mudah dalam menghapal pelajaran yang telah dipelajari sebelumnya.
d.      Cara mengikuti kegiatan belajar di kelas maupun diluar kelas
e.      Cara belajar kelompok
f.        Teknik penyusunan laporan.
     Adapun bimbingan belajar yang bersifat kuratif/penyembuhan adalah layanan bantuan bagi siswa yang memiliki masalah atau kesulitan belajar. Untuk membantu mereka maka dilakukan langkah-langkah berikut:
a.       Mengidentifikasi kasus, dengan cara 1, membandingkan nilai siswa dengan batas lulus kelompok 2) menerima laporan dari setiap guru atau wali kelas tentang aktiivitas belajar setiap siswa yang diduga bermasalah dalam belajar.
b.      Mengidentifikasi letaknya masalah, dengan cara 1) melihat kawasan tujuan belajar mana yang belum tercapai 2) melihat ruang lingkup atau bahan ajar mana yang belum tercapai.
c.       Mengidentifikasi factor-faktor penyebab kesulitan belajar (diagnosis) baik internal maupun eksternal.
d.      Prognosis, mengambil kesimpulan dan keputusan serta meramalkan kemungkinan penyembuhannya.
e.      Treatment, pemberian layanan bantuan sesuai dengan prognosis yang telah dilakukan.

Dengan adanya tulisan ini diharapkan konselor yang ada di sekolah bisa membuat program dan bisa membantu siswa dalam memecahkan masalahnya.


Sumber : Yusuf, Syamsu dan juantika (2014). Landasan Bimbingan dan Konseling. Bandung. PT REMAJA ROSDAKARYA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar