Senin, 10 Oktober 2016

Tips Belajar yang Baik Dalam Menghadapi Ujian


     Ketika mendengar kata ujian kita pasti akan menjadi pribadi yang sibuk dalam menghafal catatan-catatan yang sudah kita buat nah untuk mengatasi hal itu ini beberapa tips untuk menghadapi ujian
     Sebelum masa ujian dimulai, kalian pasti akan sering-sering  membaca kembali catatan-catatan kalian, barangkali kalian akan embaca berulang-ulang hingga lima atau enam kali hingga mencapai tingkat pemahaman yang baik. Sembari membaca catatan kalian,kalian harus mengikuti metode belajar BRTU: Baca, Resitasi, Tulis, Ulangi.langsung saja ke tahap pertama yaitu.
a. Baca catatan kalian
      proses membaca catatan untuk pertama kali mungkin sulit.Salah satu factor yang mepengaruhi sulitnya ebaca catatan yaitu kemampuan anda dalam membuat catatan dan struktur organisasi dari kuliah. Kalian barangkali harus melakukan reorganisasi dan restrukturisasi catatan sewaktu membaca pertama kali.sambil mengkoreksi dan merubah catatan anda,usahakan tidak menalin semuanya, karena itu akan memakan waktu yang banyak.
     Pena berwarna mungkin berguna untuk kalian menandai pokok-pokok utama dan penting. Berikan huruf A,B,C,D atau 1,2,3,4 bagi setiap sub bagian. Atau mengubah bahan teks menjadi visual atau grafik.
      Kalian perlu membaca kembali catatan anda 24 jam setelah ujian, karena jika menunggu waktu lama untuk merevisi ujian,kemungkinan melupakan 80 persen bahan yang tidak anda salin kedalam catatan anda. Oleh karena itu membaca kembali catatan setelah selesai kuliah,semakin baik hasilnya.
b. Resitasi
    sesudah membaca dan membuat perbaikan catatan anda, sobalah untuk meresitasi (mengucapkan hafalan) pokok utama yang baru saja and abaca. Bila anda tidak dapat meresitasi, baca kembali catatan anda, selama proses resitasi cobalah menggunakan contoh, bagan-bagan atau grafik untuk membantu ingatan anda.
     Mempelajari catatan dengan memaksankan ingatan anda  akan menuntut fikiran untuk bekerja keras.sadari bahwa pikiran anda akan mengalami kelelahan,oleh karena itu ambil istirahat singkat namun sering agar pikiran anda dapat beristirahat. Sekedar berdiri lalu mengerakan angota tubuh akan sangat membantu. Setelah belajar selama tiga jam dan diselingi istirahat, mungkin anda memerlukan istirahat selama setengah jam. Hal penting yang harus diingat selama istirahat adalah kenyamanan saat beristirahat, satu atau dua menit istirahat mungkin akan diperpanjang selama satu jam. Waspadalah !!!!
c. Tulis sewaktu meresitasi
      segera sesudah anda membaca catatan anda dan kemudian meresitasi dlam hati,anda perlu untuk mengetahui apakah anda menguasai bahan pokok yang dituliskan tadi. Untuk mengetahui apakah sudah menguasai yaitu dengan menuliskan poko-pokok tersebut di atas kertas. Bila anda tidak dapat menuliskan pokok-pokok tersebut berarti anda belum menguasai pokok-pokok yang telah and baca dan resitasi tadi. Sewaktu menulis anda tidak perlu menulisnya secara mendalam, artinya anda tidak perlu menuliskan semua yang anda pelajari kata demi kata. Gunakan singkatan huruf pertama dari kata bersangkutan dank ode-kode lain yang anda ingat.
d. ulangi,ulangi…..
      walaupun kedengarannya berlebihan,membaca berulang-ulang hingga lima atau enam kali atau lebih,jumlahnya tergantung kesulitan bahan, minat, dan motivasi anda, dan tentu saja jumlah waktu yang tersedia sebelum ujian dimulai.
     Bila waktunya singkat, para calon peserta akan menggunakan system kebut semalam yang sangat tradisiona tersebut. Ya memang dengan menjejalkan informasi kedalam otak di hari-hari atau jam-jam terakhir kadang membantu peserta didik untuk menghapal. Namun, belajar dengan system ini merupakan pengganti yang sangat buruk bagi belajar yang teratur dan dalam jangka waktu yang panjang. Calon peserta yang menggunakan system ini mengandung resiko kebingungan selama berlangsungnya ujian, dan mereka pun memiliki ingatan yang tidak bermakna.
     Jadi itulah tips belajar yang baik dalam menghadapi ujian, jangan sering menggunakan system SKS dalam menghadapi ujian,meskipun kadang-kadang juga sangat diperlukan…. Semangat kalian…
     


Hirarki Kebutuhan Menurut Maslow

   lanjut postingan kmarin nih,,kali ini akan membahas tentang hirarki kebutuhan menurut Maslow,
a. Kebutuhan Biologis
    kebutuhan ini merupakan kebutuhan yang paling mendasar. Kebutuhan ini berfungsi untuk mempertahankan hidupnya secara fisik, yaitu kebutuhan akan makan,minum,seks,istirahat dan oksigen. Jika kebutuhan ini tidak terpenuhi tidak akan menyebabkan kematian. Maslow mengungkapkan bahwa manusia adalah hewan yang berhasrat dan jarang mendapatkan taraf kepuasan yang sempurna kecuali pada suatu saat yang terbatas. Apabila suatu hasrat sudah terpenuhi akan timbul hasrat lain yang muncul.
b. Kebutuhan Rasa Aman
    kebutuhan ini sangat penting bagi setiap individu baik anak-anak, remaja, maupun dewasa. Pada anak kebutuhan rasa aman ini sangat Nampak jelas,karena mereka suka ereaksi langsung terhadap sesuatu yang mengancam dirinya.Agar  kebutuhan anak ini terpenuhi maka perlu diciptakan iklim kehidupan yang memberikan kebebasan (freedom) untuk berekspresi. Namun pemberian kebebasan berekspresi ini harus mendapatkan bimbingan dari orang tua,karena anak belum mampu untuk mengarahkan prilakunya secara tepat dan benar. Pada orang dewasa kebutuan ini memotivasinya untuk mencari kerja, menabung uang, atau menjadi peserta asuransi. Orang dewasa yang sehat mentalnya ditandai dengan rasa aman, bebas dari rasa rakut dan cemas. Sedangkan yang mentalnya tidak sehat (neurotic) ditandai dengan perasaan seolah-olah akan dilanda bencana besar.
c. kebutuhan akan pengakuan dan kasih saying
     kebutuhan ini dapat diekspresikan dalam berbagai cara seperti, persaudaraan, persahabatan, atau pergaulan yang lebih luas. Melalui kebutuhan ini, seseorang mencari pengakuan dan curahan kasih saying dari orang lain, baik dari orang tua, teman, sudara, guru, pimpinan, atau orang dewasa lainnya. Kebutuhan ini sulit dipuaskan di kondisi masyarakat yang mobilisasinya tinggi dan cepat,dan gaya hidupnya bersifat individualistik. Sebaliknya akan mudah mendapatkan kepuasan dari kebutuhan ini  dalam suasana masyarakat yang akrab.
      Dalam hal ini Maslow membedakan antara cinta(love) dengan sex (kebutuhan biologis). Dia sependapat dengan rumusan cinta dari Rogers, bahwa cinta merupakan “Keadaan dimengerti secara dalam dan diterima sepenuh hati” menurut Maslow kegagalan dalam memenuhi kebutuhan cinta dan kasih sayang merupakan penyebab utama dari ganguan erosional dan maladjustment.
d. Kebutuhan akan Penghargaan
      jika seseorang telah merasa diakui, dia akan engembangkan kebutuhan akan perasaan berharga. Kebutuhan ini meliputi dua kategori antara lain, (1)harga diri (self esteem) meliputi kepercayaan diri, prestasi, kompetensi, kecukupan, dan kebebasan, (2) penghargaan dari orang lain (esteem from other people), meliputi : pengakuan, perhatian, respek, status. Memperoleh kepuasan dari kebutuhan ini memungkinkan seseorang percaya diri akan kemampuan dan  penampilannya, menjadi lebih baik dalam setiao segi kehidupannya. Sebaliknya jika seseorang mengalami kegagalan atau “lack of self esteem” dia akan engalami perasaan rendah diri (inferior), tak berdaya, tak bersemangat, dan tidak percaya diri akan kemampuannya dan penampilannya.
e. Kebutuhan Kognitif
    secara alami manusia memiliki hasrat ingin memperoleh pemahaman sesuatu. Hasrat ini mulai berkembang dari anak-anak, yang diekspresikan sebagai rasa ingin tahunya (curiosity) dalam bentuk pengajuan pertanyaan-pertanyaan  tentang berbagai hal, baik tentang dirinya sendiri atau lingkungan di sekitarnya (benda-benda, hewan-hewan, manusia dan tumbuh-tumbuhan). Namun lingkungan yang terlalu membatasi atau bersikap otoriter,baik lingkungan keluarga atau sekolah bisa menghambat perkembangan ini. Menurut maslow, kebutuhan ransa ingin tahu ini merupakan ciri mental yang sehat. Kebutuhan kognitif ini diekspresikan sebagai kebutuhan untuk memahami, menganalisis, mengevaluasi, menjelaskan,  mencari sesuatu atau suasana baru, dan meneliti.
F. kebutuhan  Estetik
     Kebutuhan estetik (order&beuty) merupakan ciri orang yang sehat mentalnya. Melalui kebutuhan ini,manusia dapat mengembangkan kreativitasnya dalam bidang seni (melukis, patung, grafis ), arsitektur, tata boga, tata busana, dan tat arias. Orang yang sehat mentalnya juga ditandai dengan kebutuahn akan keteraturan, keharmonisan, di setiap aspek kehidupan, seperti dalam cara berpakaian (rapi dengan warna yang serasi), penataan rumah, dan tertib lalu lintas. Orang yang kurang sehat mentalnya, biasanya tidak rapi dalam berpakaian, kurang memperhatikan kebersihan, dan  kurang apresiatif dalam keindahan dan kerapihan.
g. kebutuhan Aktualisasi Diri
    kebutuhan ini merupakan puncak hirarki kebutuhan manusia, yaitu perwujudan potensi dan kapabilitas secara penuh. Maslow berpendapat bahwa manusia dimotivasi untuk menjadi segala sesuatu yang dia mampu untuk menjadi itu. Walaupun kebutuhan lainnya terpenuhi , namun kebutuahan ini tidak terpenuhi maka dia akan mengalami kegelisahan atau prustasi . contoh “ jika seseorang memiliki potensial di bidang music tetapi dia bekerja sebagai akuntan maka dia akan menglami kegagalan dalam mengaktualisasikan dirinya. Terkait dalam hal ini Maslow mengungkapkan bahwa seorang musikus harus membuat music, seorang pelukis harus melukis.
     Pendapat Maslow, jika seseorang telah mampu mengaktualisasikan dirinya (self actualization person) berarti dia telah memiliki kepribadian yang sehat.  Maslow mengungkapkan teori motivasi bagi “self actualization person” dengan nama “metamotivation, meta-needs, B-motivation, being values”. Seseorang yang telah mampu mengaktualisasi dirinya tidak termotivasi untuk mengejar sesuatu yang khusus, atau memuaskan suatu kebutuhan, tetapi mencapai tujuan secara menyeluruh(tujuan memperkaya dan memperluas kehidupannya). Dia berusaha u=mengembangkan potensinya dengan memperhitungkan lingkunga. Dia juga berada dalam keadaan menjadi (becoming), spontan, alami, dan senang mengekspresikan potensi secara penuh.
     Sedangkan motivasi bagi mereka yang tidak mampu mengaktualisasikan dirinya disebut “D-motivation” atau “deficiency”. Tipe ini mengejar hal-hal yang khusus, seperti mencari makan untuk memenuhi rasa lapar. Berarti tujuan khusus (lapar) untuk tujuan khusus (kenyang) enghasilkan motivasi  untuk memperoleh yang dieasa kurang (mencari makan).
    Terkait dengan meta need di atas, Maslow mengatakn bahwa  kegagalan dalm memuaskan sesuatu akan berdampak kurang baik bagi inidvidu, sebab dapat mengagalkan pemuasan kebutuhan lainnya, dan menciptakan metapatologi yang dapat merintangi perkembangannya.
Ciri-ciri orang yang memiliki meta- needs dan patalogis
Meta needs
1.       sikap percaya
2.       bijak,baik
3.       indah/estetis
4.       kesatuan/menyeluruh
5.       energik/optimis
6.       pasti
7.       lengkap
8.       adil,altruis
9.       berani
10.   sederhana
11.   bertanggung jawab
12.   penuh makna
METAPATALOGIS
1.       tidak percaya,sinis,skeptic
2.       benci dan memuakkan
3.       vulgar, mati rasa
4.       disintegrasi
5.       pasif, pesimis
6.       chaos, tak dapat diprediksi
7.       tidak lengkap, tidak tuntas
8.       suka marah-marah. Tidak adil
9.       rasa tidak aman
10.   sangat kompleks, membingungkan
11.   takber tanggung jawab

12.   tak tahu makna kehidupan, kehilangan harapan

referensi by : Yusuf,Syamsu.,Nurihsan,Juntika.(2014).Landasan Bimbingan &      Konseling.Bandung.PT Remaja Rosdakarya

Selasa, 04 Oktober 2016

Masalah perbedaan individu dan Masalah Kebutuhan Individu

Masalah perbedaan individu
       Keunikan individu memiliki arti bahwa setiap individu berbeda di dalam aspek-aspek pribadinya. Baik itu aspek jasmaniah ataupun aspek rohaniah. Individu yang satu berbeda dengan individu yang lainnya. Timbulnya perbedaan ini dikarenakan factor pembawaan dan juga lingkungan sebagai komponen utama pembentukan karakter individu. Perbedaan pembawaan akan memungkinkan perbedaan individu,meskipun dengan lingkungan yang sama. Begitu juga dengan lingkungan yang berbeda akan memungkinkan timbulnya perbedaan individu meskipun pembawaanya sama.
       Di sekolah sering tampak masalah perbedaan individu,contoh, ada siswa yang cepat dalam belajar ada yang lambat belajar,ada yang menonjol dalam kecerdasan tertentu (seperti linguistic) tetapi kurang cerdas dalam bidang lain (seperti kinestetik). Hal ini akan membawa konsekuensi pelayanan pendidikan, seperti yang menyangkut metode-metode pembelajaran, bahan pelajaran, alat-alat pelajaran, penilaian, dan pelayanan lainnya. Perbedaan individu juga kerap kali menimbulkan masalah-masalah,baik bagi siswa itu sendiri maupun terhadap lingkungannya. Siswa akan kesulitan dalam penyesuaian antara keunikan dirinya dan lingkungan di sekolah. Ini dikarenakan pelayanan pendidikan umumnya program pendidikan memberikan pelayanan atas dasar ukuran-ukuran pada umumnya atau rata-rata.
       Mengingat tujuan dari pendidikan itu adalah mengembangkan secara optimal dari setiap individu, maka masalah perbedaan individu ini perlu dapat perhatian dalam pelayanan pendidikan. Hendaknya sekolah memberikan pelayanan sesuai dengan keunikan masing-masing individu.
      Usaha melayani siswa secara individual ini bisa di tempuh melalui program bimbingan dan konseling. Dengan demikian keunikan masing-masing siswa itu tidak banyak menimbulkan masalah yang menghambat mereka dalam seluruh proses pendidikan.
      Beberapa perbedaan yang perilu mendapat perhatian diantaranya ialah perbedaan dalam kecerdasan, prestasi, motivasi, cita-cita, minat, karakter, ciri-ciri fisik, cita-cita, kemampuan dalam berkomunikasi atau berhubungan interpersonal, kemandirian, kedisiplinan, dan tanggung jawab.
       Untuk memahami keragaman karakteristik individu, dapat dilakukan melalui teknik tes dan non tes. Teknik tes meliputi psikotes (kecerdasan, kepribadian, dan minat) dan tes prestasi belajar. Sementara teknik non tes meliputi angket, wawancara, observasi, sosiometri, autobiografi, dan catatan anekdot.
      Data tentang keragaman individu akan sangat bermanfaat bagi usaha layanan bimbingan dan konseling terhadap siswa di sekolah,maupun mahasiswa di perguruan tinggi.
Masalah Kebutuhan Individu
Kebutuhan merupakan dasar timbulnya prilaku seseorang. Individu berprilaku karena adanya dorongan untuk memenuhi kebutuhan. Pemenuhan kebutuhan ini sifatnya mendasar bagi setiap individu. Jika kebutuhan berhasil dipenuhi oleh individu maka dia pun akan merasa puas,begitupun sebaliknya,jika kebutuhan tidak terpenuhi maka individu tidak akan merasa puas dan banyak menimbulkan masalah bagi dirinya maupun lingkungannya.
      Berpegangan bahwa tingkah laku individu merupakan cara untuk memenuhi kebutuhan, maka kegiatan belajar merupakan perwujudan dari usaha memenuhi kebutuhan tersebut. Sekolah hendaknya menyadari kebutuhan-kebutuhan setiap siswa guna mampu memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya dalam usaha memenuhi kebutuhan tersebut.
     Secara psikologis kebutuhan individu dibagi menjadi dua yaitu, kebutuhan biologis dan kebutuhan social psikologis. Kebutuhan-kebutuhan yang harus diperhatikan sebagai berikut.
1. Memperoleh kasih saying
2. Memperoleh harga diri
3. Memperoleh penghargaan yang sama
4. Ingin dikenal
5. Memperoleh prestasi dan posisi
6. Untuk dibutuhkan orang lain
7. Merasa bagian dari kelompok
8. Memperoleh rasa aman dan perlindungan diri
9. Memperoleh kemerdekaan diri
     Terkait pembahasan ini, Abraham Maslow mengemukakan bahwa motivasi manusia diorganisasikan dalam hirarki kebutuhan (needs), yaitu suatu susunan kebutuhan yang sistematik, dalam mana kebutuhan dasar (basic need) harus memenuhi sebelum kebutuhan dasar lainnya muncul. Kebutuhan-kebutuhan ini bersifat instinktif yang mengaktifkan atau mengarahkan tingkah laku manusia.
      Meskipun kebutuhan ini bersifat instinktif, namun ringkah laku yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan tersebut sifatnya dipelajari. Sehingga terjadi variasi tingkah laku dari masing-masing orang dalam cara memuaskannya.
      Kebutuhan-kebutuhan itu memiliki karakteristik sebagai berikut.
a.       kebutuhan yang lebih rendah dalam hirarki merupakan kebutuhan yang kuat, potensial, dan prioritas, sementara yang paling tinggi merupakan yang paling lemah.
b.      Kebutuhan yang lebih tinggi muncul terakhir dalam rentang kehidupan manusia. Kebutuhan fisiologis(biologi) dan rasa aman muncul pada masa anak-anak, kebutuhan akan pengakuan dan penghargaan muncul pada usia remaja, sementara kebutuhan “self-actualization” muncul pada usia dewasa.
c.       Kebutuhan-kebutuhan yang lebih tinggi kurang dibutuhkan dalam rangka mempertahankan hidup, sehingga pemuasannya dapat di abaikan. Kegagalan dalam pemuasannya tidak menimbulkan krisis, tidak halnya dengan memenuhi kebutuhan yang lebih rendah. Dengan alasan ini, Maslow menyebut kebutuhan rendah dengan kebutuhan deficit atau defisiensi. Kegagalan dalam memuaskan kebutuhan ini akan mengakibatkan defisiensi (ketidaknyamanan) dalam diri individu.
d.      Walaupun kebutuhan tinggi kurang begitu perlu dalam rangka “survival”, namun kebutuhan itu sendiri telah memberikan konstribusi terhadap “survival” itu sendiri dan juga perkembangan. Kepuasan yang diperoleh dapat meningkatkan kesehatan, panjang usia, dan efisiensi biologis. Dengan ini, Maslow menamakan kebutuhan ini dengan kebutuhan perkembangan atau berada(growth or being needs)
e.      Pemuasan terhadap kebutuhan yang lebih tinggi sangat bermanfaat, baik bagi fisik maupun psikis. Kondisi ini dapat melahirkan rasa senang, bahagia, dan perasaan bermakna.
f.        Pemuasan kebutuhan yang lebih tinggi memerlukan situasi eksternal yang lebih baik (iklim kehidupan social, ekonomi, dan politik) daripada peuasan kebutuhan yang lebih randah. Contoh: untuk mencapai “self-acrualization” memerlukan suasana kehidupan yang memberi kebebasan dan berpeluang.

       Hirarki kebutuhan tersebut meliputi fisiologis (biologis), rasa aman, pengakuan, kognitif, estetika, dan aktualisasi diri.

selanjutnya akan di posting mengenai hirarki kebutuhan menurut Maslow