Jumat, 16 Desember 2016

Pendidikan Multikultural Sebagai Landasan Pengembangan Kurikulum Nasional

      Pendidikan multicultural sebagai landasan pengembangan kurikulum nasional sangat penting apabila dalam memeberikan sejumlah materi da nisi pelajaran yang harus dikuasai oleh peserta didik senantiasa berlandaskan pada ukuran tertentu.
      Pengembangan tersebut dapat dilakukan berdasarkan langkah-langkah sebagai berikut :
a.       Filosofi kurikulum yang sesuai dengan tujuan, misi, dan fungsi setiap jenjang pendidikan dan unit pendidikan.
b.      Harus mencakup nilai moral, prosedur, proses, dan keterampilan yang harus dimiliki generasi muda.
c.       Teori belajar yang digunakan harus memperhatikan unsur keberagaman sosial, budaya, ekonimi, dan politik. Jadi tidak ada unsur SARA dalam teori belajar yang akan digunakan dalam system pendidikan.
d.      Proses belajar yang dikembangkan harus berdasarkan cara belajar berkelompok dan bersaing secara kelompok dalam situasi yang sulit. Degnan hal ini perbedaan antar individu akan terlihat dan dapat dikembangkan, dan dapat mengembangkan kekuatan kelompok dan siswa terbiasa untuk hidup dalam keberagaman itu.
e.       Evaluasi yang digunakan harus meliputi keseluruhan aspek kemampuan dan kepribadian setiap siswa.
Pendidikan multicultural berbasis masyarakat merupakan gabungan antara pendidikan multicultural dan pendidikan berbasis masyarakat. Pendidikan berbasis ,asyarakat merupakan pendidikan yang dirancang, dinilai, dan dikembangkan oleh masyarakat unutk menjawab tantangan dan peluang yang ada di lingkungan masyarakat tertentu. Dengan kata lain pendidikan berbasis masyarakat dapan mejadi gerakan penyadaran masyarakat untuk terus belajar sepanjang hayat.
    Pendidikan berbasis masyarakat hendak menggeser paradigm pendidikan dari sentralistik ke desentralistik, otoriter ke demokrasi yang membebaskan serta konsep pendidikan yang berorientasi pemerintahan ke konsep pendidikan masyarakat.
    Jika demokrasi sudah diterapkan didunia pendidikan maka pendidikan tidak lagi dijadikan sebagai alat penguasa. Rakyat atau masyarakat diberikan hak penuh untuk ikut menentukan kebijakan nasional. Konsep pendidikan berbasis masyarakat ini menghendaki partisipasi masyarakat dalam upaya pengambilan keputusan dan kebijikan-kebijakan pendidikan. Keterlibatan masyarakat dalam dunia pendidikan bukanlah hal baru. Yayasan-yayasan suasta, kelompok sukarelawan, organisasi-organisasi pemerintahan, bahan perseorangan dapat menerapkan konsep ini.
   Jadi konsep pendidikan berbasis masyarakat ini sangat penting untuk diterapkan di system pendidikan saat ini. Selain masyarakat dapa berpartisipasi dan juga pendidikan tidak bisa lagi dijadikan alat para penguasa.
Sumber : Jamaludin, ujang dan Yulia Siska. 2016. PENDIDIKAN PANCASILA DI PERGURUAN TINGGI. Bandung. Ilham kreatif mandiri



Tidak ada komentar:

Posting Komentar