Jumat, 16 Desember 2016

3. Aspirasi Masyarakat

      Dalam beberapa tahun ini aspirasi masyarakat semakin meningkat dalam banyak hal, khususnya aspirasi masyarakat terhadap pendidikan hidup yang sehat, aspirasi terhadap pekerjaan, aspirasi terhadap pendidikan. Orang-orang mulai melihat bahwa untuk memiliki hidup yang sehat dan hidup yang lebih layak harus ada pekerjaan tetap yang menopang bagi kehidupan, dan pendidikan memberi jaminan agar bisa mendapatkan pekerjaan yang dimaksudkan. Sebagai akibat dari meningkatnya aspirasi terhadap pendidikan maka orangtua mendorong anaknya untuk sekolah, agar nantinya anaknya dapat memperoleh pekerjaan yang layak. Dorongan ini juga meningkat di dalam diri anak itu sendiri.
    Lalu apa akibatnya dari perubahan social ini? Bukankah sangat baik jika masyarakat menyekolahkan anaknya?, ya memang benar sangat baik jika orang tua menyekolahkan anaknya. Namun gejala yang timbul dari perubahan sosial ini yaitu membanjirnya pelamar pada sekolah-sekolah. Arus pelajar menjadi meningkat. Di kota-kota, disamping ada pendidikan formal juga bermunculan ragam pendidikan non formal.
   Dan juga ada beberapa hal tidak dikehendaki antara lain ialah seleksi penerimaan siswa baru pada jenis dan jenjang pendidikan menjadi kurang objektif, jumlah murid dan siswa perkelas melebihi yang seharusnya, jumlah kelas setiap kelas membengkak, diadakannya proses belajar yang bergilir pagi dan sore dengan pengurangan jam belajar, kekurangan sarana belajar, kekurangan guru. Dampak langsung dan tidak langsungnya terasa pada ketidak efektifitas belajar mengajar.
    Namun demikian, bukan berarti aspirasi masyarakat terhadap pendidikan harus diredam, bahkan justru harus ditingkatkan dan dibangkitkan, utamanya dalam masyarakat yang belum maju dan masyarakat di daerah terpencil, sebab aspirasi menjadi motto penggerak roda kemajuan.

Sumber : Umar,Tirtarahardja. (2010). Pengantar Pendidikan.Jakarta ;PT RINEKA CIPTA



Tidak ada komentar:

Posting Komentar