Pembelajaran Tim Siswa
Metode Student Team Learning (Pembelajaran Tim Siswa [PTS]) adalah
teknik pembelajaran koperatif yang dikembangkan dan diteliti oleh John Hopkins
University. Metode ini sudah diterapkan lebih dari separuh dari semua kajian
praktis tentang metode pembelajaran.
Semua metode pembelajaran koperatig enyumbangkan bahwa siswa belajar
bekerja sama dalam belajar dan bertanggung jawab terhadap teman satu timnya dan
mampu membuat diri mereka belajar sama baiknya. Metode PTS ini menekankan
penggunaan tujuan-tujuan tim dan sukses tim, yang hanya akan dicapai apabila
semua anggota tim bisa belajar mengenai pokok bahasan yang telah diajarkan.
Oleh sebab itu, dalam metode PTS tugas-tugas yang diberikan kepada siswa bukan melakukan sesuatu sebagai tim, akan
tetapi belajar sesuatu sebagai tim.
Metode PTS memiliki tiga konsep penting yaitu, penghargaan bagi Tim,
tanggung jawab individu, dan kesempatan sukses yang sama. Tim akan mendapatkan penghargaan dari tim lain jika tim
tersebut berhasil melampaui kriteria tertentu yang telah ditetapkan. Tim tidak
bersaing untuk berebut penghargaan
yang tidak mungkin, semua (atau tidak ada) anggota tim yang bisa saja berhasil
mencapai kriteria pada minggu tersebut. Tanggung
jawab individual maksudnya adalah bahwa kesuksesan tim bergantung pada
pembelajaran individu di setiap tim. Tanggung jawab ini difokuskan pada
kegiatan setiap anggota tim dalam membantu satu sama lain untuk belajar dan
memastikan bahwa setiap individu dalam tim siap untuk mengerjakan kuis atau
tugas yang tidak mengharuskan dikerjakan bersama tim. Kesempatan sukses yang sama artinya, siswa memberikan kontribusi
dalam tim dengan meningkatkan kinerja mereka sebelumnya. Ini akan memastikan
bahwa siswa dengan prestasi tinggi, sedang, maupun rendah semuanya sama-sama
ditantang untuk melakukan yang terbaik dan berkontribusi terhadap timnya.
Penelitian mengenai metode pembelajaran kooperatif telah mengindkasikan
bahwa penghargaan tim dan tanggung jawab individual sangat penting untuk
meningkatkan prestasi kemampuan dasar (slavin, 1983a,b, 1989). Adapun lima
prinsip dalam metode PTS telah dikembangkan dan diteliti secara ekstensif. Tiga
diantaranya yaitu metode pembelajaran kooperatif yang dapat diaplikasikan pada
setiap mata pelajaran yang akan diajarkan dikelas. Yaitu, Student Team-Achievement Division (STAD) (Pembagian Pencapaian Tim
Siswa), Team-Games-Tournament (TGT)
(Turnamen Game Tim), dan Jigsaw II
(Teka-teki II). Dan dua yang lainnya adalah kurikulum komperhensif yang
dirancang untuk digunakan dalam mata pelajaran khusus pada tingkatan tertentu,
yaitu, Cooperative Integrate Reading and
Composition (CIRC) (Mengarang dan Membaca Terintegrasi yang Kooperatif)
digunakan untuk pelajaran di kelas 2-8, dan Team
Accelerated Intruction (TAI) (Percepatan Pengajatan Tim) untuk mata
pelajaran matematika pada kelas 3-6. Tentu saja ke lima metode ini melibatkan
penghargaan tim, tanggung jawab individual, dan kesempatan sukses yang sama,
tetapi dengan cara yang berbeda.
Metode-metode pembelajaran kooperatif ini
sangat penting diketahui dan dipahami oleh guru atau calon guru kemudian
diaplikasikan di setiap kelas. Karena [embelajaran kooperatif ini dapat
meningkatkan kepekaan sosial, kerja sama tim, dan pemecahan masalah secara tim
siswa.
Sumber : Slavin, R. E. (2005).
Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik. Bandung. Penerbit Nusa Media.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar