Jumat, 16 Desember 2016

Metode Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran Tim Siswa
    Metode Student Team Learning (Pembelajaran Tim Siswa [PTS]) adalah teknik pembelajaran koperatif yang dikembangkan dan diteliti oleh John Hopkins University. Metode ini sudah diterapkan lebih dari separuh dari semua kajian praktis tentang metode pembelajaran.
    Semua metode pembelajaran koperatig enyumbangkan bahwa siswa belajar bekerja sama dalam belajar dan bertanggung jawab terhadap teman satu timnya dan mampu membuat diri mereka belajar sama baiknya. Metode PTS ini menekankan penggunaan tujuan-tujuan tim dan sukses tim, yang hanya akan dicapai apabila semua anggota tim bisa belajar mengenai pokok bahasan yang telah diajarkan. Oleh sebab itu, dalam metode PTS tugas-tugas yang diberikan kepada siswa bukan melakukan sesuatu sebagai tim, akan tetapi belajar sesuatu sebagai tim.
    Metode PTS memiliki tiga konsep penting yaitu, penghargaan bagi Tim, tanggung jawab individu, dan kesempatan sukses yang sama. Tim akan mendapatkan penghargaan dari tim lain jika tim tersebut berhasil melampaui kriteria tertentu yang telah ditetapkan. Tim tidak bersaing untuk berebut penghargaan yang tidak mungkin, semua (atau tidak ada) anggota tim yang bisa saja berhasil mencapai kriteria pada minggu tersebut. Tanggung jawab individual maksudnya adalah bahwa kesuksesan tim bergantung pada pembelajaran individu di setiap tim. Tanggung jawab ini difokuskan pada kegiatan setiap anggota tim dalam membantu satu sama lain untuk belajar dan memastikan bahwa setiap individu dalam tim siap untuk mengerjakan kuis atau tugas yang tidak mengharuskan dikerjakan bersama tim. Kesempatan sukses yang sama artinya, siswa memberikan kontribusi dalam tim dengan meningkatkan kinerja mereka sebelumnya. Ini akan memastikan bahwa siswa dengan prestasi tinggi, sedang, maupun rendah semuanya sama-sama ditantang untuk melakukan yang terbaik dan berkontribusi terhadap timnya.
     Penelitian mengenai metode pembelajaran kooperatif telah mengindkasikan bahwa penghargaan tim dan tanggung jawab individual sangat penting untuk meningkatkan prestasi kemampuan dasar (slavin, 1983a,b, 1989). Adapun lima prinsip dalam metode PTS telah dikembangkan dan diteliti secara ekstensif. Tiga diantaranya yaitu metode pembelajaran kooperatif yang dapat diaplikasikan pada setiap mata pelajaran yang akan diajarkan dikelas. Yaitu, Student Team-Achievement Division (STAD) (Pembagian Pencapaian Tim Siswa), Team-Games-Tournament (TGT) (Turnamen Game Tim), dan Jigsaw II (Teka-teki II). Dan dua yang lainnya adalah kurikulum komperhensif yang dirancang untuk digunakan dalam mata pelajaran khusus pada tingkatan tertentu, yaitu, Cooperative Integrate Reading and Composition (CIRC) (Mengarang dan Membaca Terintegrasi yang Kooperatif) digunakan untuk pelajaran di kelas 2-8, dan Team Accelerated Intruction (TAI) (Percepatan Pengajatan Tim) untuk mata pelajaran matematika pada kelas 3-6. Tentu saja ke lima metode ini melibatkan penghargaan tim, tanggung jawab individual, dan kesempatan sukses yang sama, tetapi dengan cara yang berbeda.
    Metode-metode pembelajaran kooperatif ini sangat penting diketahui dan dipahami oleh guru atau calon guru kemudian diaplikasikan di setiap kelas. Karena [embelajaran kooperatif ini dapat meningkatkan kepekaan sosial, kerja sama tim, dan pemecahan masalah secara tim siswa.


Sumber : Slavin, R. E. (2005). Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik. Bandung. Penerbit Nusa Media.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar